BACK

by Pdt. Dr. Robby C. Moningka S.Th/M.A.Th.
1 Juni 2022
Renungan kali ini judulnya singkat yaitu “Back” satu kata dari lema bahasa Inggris yang memiliki lebih dari satu arti. Setidaknya, ada tiga arti dari kata “back” yaitu:
a. Balik/kembali/pulang
b. Belakang yang berkonotasi posisi/keberadaan
c. Bagian belakang tubuh = (pinggang atau punggung).
Pembahasan renungan Newsletter edisi Juli-September 2022 ini fokus pada arti pertama yakni “balik/pulang/kembali”.

Ada dua catatan Alkitab tentang “back”. Yang pertama adalah Perumpamaan anak yang hilang (Lukas 15). Perumpamaan yang diawali dengan perumpamaan domba yang hilang, dilanjutkan dengan perumpamaan dirham atau koin yang hilang dan diakhiri dengan perumpamaan anak yang hilang, dimana anak yang bungsu yang sudah hilang kemudian kembali (=back). Ini tiga perumpamaan yang terkenal dengan Perumpamaan Tiga Kehilangan (The Parable of Three Lostness).

Catatan kedua tentang Back ada di Injil Matius dimana seorang tuan yang akan pergi atau sedang bepergian kemudian menitipkan kepada tiga hambanya masing-masing lima talenta, dua talenta dan satu talenta (Perumpamaan Talenta Matius 25:14-30). Setelah itu sang tuan kembali untuk meminta pertanggung-jawaban dari talenta-talenta yang sudah dititipkan kepada para hambanya itu. Saya tidak membahas mengenai kedua perumpamaan yang diceritakan Tuhan Yesus ini tetapi mari kita kembali kepada kata atau tema renungan kita yaitu Back.

Mengapa BACK? Why BACK? Saya memilih tema BACK? Pertama, karena Pdt. Hans Wuysang dan Ibu Suprapti baru saja kembali dari Amerika Serikat menghadiri pernikahan dari putri bungsu mereka Sophia dengan Ainslie (putra dari Pdt. Yohanes Adri Hartopo dan Ibu Tanny). Juga ada alasan kedua, yaitu saya sendiri juga baru saja kembali ke Sydney setelah menjalani operasi katarak di Jakarta pada bulan Mei 2022 yang lalu. Alasan ketiga adalah kita sendiri/semua baru saja mulai “back to normal” yakni kembali pada situasi seperti sebelum wabah pandemi covid-19. Kita melihat jalan-jalan di Jakarta sudah mulai macet, restoran sudah ramai dikunjungi, travel restriction sudah mulai dikurangi malah nyaris tidak ada lagi halangan/kendala, tiket kendaraan/transport pun semakin susah bahkan harganya pun mahal selain susah. Tentu saja ini membuat kita tidak boleh lengah dan tetap harus waspada!

Tetapi alasan utama saya menulis tema tentang Back (kembali) adalah karena kita sudah kembali kepada pelayanan pekerjaan Tuhan yang sedang kita kerjakan di Talaud. We are BACK to continue our ministry in Talaud yang sempat tertunda atau terhambat sedikit (slow down a little bit!). Lalu kalau kita lanjutkan dengan bertanya mengapa sampai pekerjaan Tuhan di Talaud terhambat atau mengalami kendala?

Ada beberapa alasan, Pertama, kita kehilangan banyak waktu (We loose lots of time). Ini diakibatkan oleh pandemi covid dan kendala-kendala lainnya yang sudah saya jelaskan dalam buletin edisi Januari-Maret 2022. Dan juga dilanjutkan dalam pembahasan laporan di bulletin edisi April-Juni 2022. Alasan Kedua yaitu, kita juga sudah kehilangan banyak waktu. (We have run out of time). Kesempatan untuk melayani yang semakin sulit atau mungkin ke depan tidak lagi semudah sekarang dengan situasi kondisi politik yang menjelang Pemilu 2024 semakin tidak menentu. Juga faktor usia dimana kita bukan bertambah muda tetapi bertambah tua sehingga kemampuan pemikiran, tenaga dsb pun menurun. Kita juga dihambat oleh berbagai situasi kondisi, kita tidak tahu paska pemilu di Indonesia siapa yang akan menggantikan Presiden Jokowi bagaimana situasi kondisi perekonomian ke depan selain kondisi pemerintahan.

Dan terutama Firman Tuhan dengan jelas sekali mengingatkan melalui perkataan Tuhan Yesus “Kita harus mengerjakan pekerjaan Tuhan selama masih siang, karena akan datang malam dimana tidak ada seorang pun in yang dapat bekerja” (Yohanes 9:4). Kata malam bisa berarti kesempatan melayani telah selesai tidak ada lagi. Malam pun bisa berarti usia kita bukan hanya tua tetapi hidup kita sudah berakhir karena kita dipanggil oleh Tuhan! Malam juga bisa berarti situasi dan kondisi tidak lagi memungkinkan bagi kita untuk melanjutkan pelayanan. Dan tentunya malam juga berarti Tuhan Yesus sendiri sudah datang untuk kedua kali dimana tidak ada lagi yang bisa kita kerjakan karena sudah Akhir Zaman.

Alasan berikutnya juga adalah karena urgensi pekerjaan misi yang semakin bertambah! Semakin banyak orang-orang yang seperti anak-anak hilang, baik anak yang bungsu atau pun anak yang sulung. Rekan saya seorang Hamba Tuhan yang punya talenta khusus di dalam bidang puji-pujian bernama Herlin Pirena baru saja mengeluarkan rekaman terbarunya lagu berjudul “Pulanglah”. “Pulanglah...” pujian yang intinya mengingatkan sekaligus ingin mengajak banyak orang yang sudah jauh, sudah hilang & pergi meninggalkan Tuhan seperti anak yang hilang (Lukas 15) untuk kembali pulang. Puji Tuhan!

Yang menarik dari kata Back yang jadi tema kita adalah kata Back ini tidak berdiri sendiri saja. Kita bisa menambah kata Come di depan kata Back sehingga menjadi “Come Back” sebuah seruan/panggilan untuk kembali. Panggilan/Seruan kepada seseorang untuk kembali berbalik dari arah yang sedang dia tuju untuk berbalik ke arah yang berlawanan. Ini bisa menjadi peringatan bagi seseorang yang sudah salah jalan agar “Come Back’’, (“Kembali dan jangan teruskan!”). Kata “Back” juga bisa ditambah dengan “Go” sehingga menjadi “Go Back” yang juga merupakan seruan atau panggilan untuk kembali meskipun ada sedikit nuansa perbedaan. Kata “Come Back” lebih bersifat himbauan sementara “Go Back” lebih menekankan pada perintah agar berhenti dan kembali! Tetapi baik “Come Back” maupun “Go Back” punya konotasi yang sama yaitu panggilan/seruan /ajakan untuk kembali pada seseorang yang sudah salah jalan! Kata Back juga bisa ditambah dengan kata “Get” , sehingga menjadi “Get Back” dan ini adalah sebuah ajakan/seruan untuk bangkit kembali. “Get Back” lebih disasarkan pada orang-orang yang sedang duduk atau mereka yang sedang santai terutama yang sedang bermalas-malasan untuk dipanggil dan diajak bangkit kembali! “Get Back!” , ayo bersiap untuk bersama-sama bangkit dan kembali giat melayani!

Ajakan “Get Back” ini saya pakai untuk membawa kita bersama-sama ingat untuk bangkit kembali bersama-sama untuk kembali giat bermisi. Bangkit kembali mengerjakan Perintah Amanat Agung dari Kristus! Misi untuk “Bring Back” (membawa mereka yang sudah hilang agar kembali pulang). Misi untuk “Bring Back” yang kita emban untuk kita kerjakan baik secara pribadi maupun bersama-sama sebagai umat Kristiani di ladang Tuhan, di dunia ini. (Matius 28:19-20).

Mengakhiri renungan ini, mari kita melihat kembali kepada Perumpamaan Talenta dalam Injil Matius 25. Di akhir perumpamaan itu, Tuan yang bepergian kembali dan meminta pertanggung-jawaban kepada hamba-hambanya dan kita membaca bahwa hamba yang dititipkan lima talenta, mengembangkan talentanya menjadi sepuluh talenta dan hamba yang menerima dua talenta juga mengembangkan talentanya menjadi empat talenta. Talenta yang dititipkan oleh tuannya berkembang jadi dua kali lipat! Tuannya lalu mengatakan “Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia...” dan dilanjutkan dengan ajakan untuk masuk ke dalam kebahagiaan bersamanya.

Inilah kerinduan saya dan kita semua bukan? Dimana waktu Tuhan Yesus datang kemball kedua kali untuk menjemput kita kelak, kita bisa mempertanggung-jawabkan setiap talenta yang dititipkan kepada kita untuk dikembangkan. Dan kita akan menerima pujian dari Tuhan Yesus Kristus, Raja dan Gembala Agung kita yang mengatakan “Baik sekali perbuatanmu hai hamba-Ku yang baik dan setia masuklah dalam kebahagiaan bersama dengan Tuhanmu”. Puji Tuhan!

Tetapi kita juga membaca catatan bagaimana hamba yang ketiga yang menerima satu talenta, dimana dia TIDAK mengembangkan talentanya yang hanya satu itu. Dia hanya menanam/memendam/menyimpan talentanya sehingga waktu tuannya datang tuannya menegur dia dan mengatakan bahwa ia adalah “hamba yang malas dan jahat!” dan patut menerima hukuman. Kita tentu juga tidak ingin mendapatkan teguran yang sangat keras seperti hamba yang menerima satu talenta itu bukan? Maka, biarlah kita diingatkan melalui Perumpamaan Talenta ini untuk boleh bangkit kembali (“Get Back”) untuk mengerjakan misi/mandat Amanat Agung Penginjilan dari Tuhan untuk mengembangkan talenta kita membawa mereka yang hilang (“Bring Back”) untuk kembali pulang (“Come Back & Go Back”).

Kami di Yayasan Bahtera Indonesia Cerah (BeACh) sungguh rindu kita bisa bergandengan tangan bersama-sama mengerjakan pelayanan misi pekerjaan Tuhan di Talaud yang sempat tertunda. Saya tidak lupa untuk bersyukur seraya mengucapkan terima kasih pada setiap Bpk/Ibu/Sdr/Sdri yang sudah ambil bagian dalam pelayanan kami di Talaud baik melalui doa, melalui daya, dan juga melalui dana. Kiranya Tuhan saja yang membalas dan memberkati Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sekalian. AMIN!
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design