“Ku mau cinta yang dicinta-Hu”

Maririk 20 Mei - 17 Juni 2021

11 Juli 2021
Ketika ditanya teman mengapa mau ke Talaud, untuk jangka panjang lagi, jawabku, “…ku mau cinta yang dicinta-HU.” Penggalan lagu “Kemana Saja” karya Pdt. Stephen Tong itu memang bagian dari pernyataan iman kami berdua, Hans dan Prapti, sejak menginjakkan kaki pertama kali di Talaud (Juni 2013). Ini pulau yang diberkati Tuhan dengan keindahan bak Firdaus, maka tidak heran disebut sebagai bumi porodisa, yakin penduduknya dikasihi Tuhan. Istriku berujar, aku jatuh cinta pada Talaud. Itu sebabnya, tahun dua ribu enam belas, Ketika BeACh menggumuli wilayah komunitas Kristen mana yang harus kami layani, Talaud menjadi sasaran perhatian dan doa kami! Dua ribu dua puluh, masa persiapan panjang yang dilakukan secara MfH (Ministry from Home) membuahkan visi yang semakin jelas yaitu kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Talaud secara holistik. Misi kami jadinya bersifat missiopreneur.

Dua ribu dua puluh satu, saat justru pandemi covid-19 kembali meroket, kami tidak dapat tidak harus pergi karena panggilan Tuhan tidak boleh ditunda. Walau ada rasa gentar dan kurang PeDe, harus percaya Tuhan yang mengutus, Tuhan jua yang menyertai.

Saya bersyukur perjalanan keluar kota/pulau perdana sejak pandemi ini ditemani pak Gunarto, ketua Yayasan dan mitra kami, Solanny Atmaja. Keduanya membawa misi penting. Pak Gun untuk mempersiapkan BeACh Center dan Lanny untuk menelusuri dan menjajagi ekowisata.

Berikut laporannya dikemas dalam bentuk gambar:
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design