Musa vs Yosua

by Pdt. dr. Robby Moningka, S.Th., M.A.Th..
18 Maret 2021
Yosua 1:1-2a “Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah engkau...”

Dalam renungan kali ini saya ingin membandingkan figur kedua tokoh pemimpin bangsa Israel tersebut dan bukan ingin mengadu apalagi mempermalukan salah satu dari kedua hamba Tuhan yang amat dihormati itu.

Untuk membandingkan Musa dengan Yosua kita perlu melihat kilas balik kiprah Musa saat ia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.  Jelas pengalaman Musa sangat fenomenal dan sarat dengan berbagai mukjizat dari Tuhan. Keistimewaan Musa dimulai dari panggilan Tuhan melalui api di semak belukar yang dilanjutkan dengan tanda ajaib di mana tongkatnya bisa berubah jadi ular dan tangannya menjadi sakit kusta bila dimasukkan dalam jubahnya. Kemudian ada 10 tulah yang begitu dahsyat menimpa bangsa Mesir terutama tulah ke sepuluh yang membuat semua anak sulung di Mesir mati sehingga Firaun dengan terpaksa membebaskan bangsa Israel. Oh masih ada begitu banyak “prestasi” Musa yang lain misalnya laut Teberau terbelah, tiang awan dan api,  manna roti dari surga,  air minum yang keluar dari batu di Masa dan Meriba sampai 10 Hukum Taurat  yang ditulis di dua loh batu oleh tangan Tuhan sendiri.

Firman Tuhan bahkan menyatakan: Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,  dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel. (Ulangan 34:10-12).

Bagaimana dengan Yosua?  Yosua adalah pemimpin yang menjadi penerus menggantikan Musa. Jadi Yosua adalah yunior yang melanjutkan tugas dari Musa sebagai seniornya. Namun prestasi Yosua juga spektakuler dan ada banyak mujizat yang “dibuat” Yosua saat dia memimpin bangsa Israel memasuki dan menduduki tanah Kanaan. Kalau Musa membuat laut Teberau terbelah maka Yosua membuat air sungai Yordan berhenti mengalir saat bangsa Israel hendak menyeberang (Yos 3). Yosua juga menaklukkan kota Yerikho dengan meruntuhkan temboknya hanya dengan mengelilingi selama 7 hari saja (Yos 6). Saat Yosua berperang melawan musuh Tuhan telah membuat hujan batu dari langit yang menimpa tentara musuh dan Yosua pun adalah satu-satunya hamba Tuhan yang membuat matahari dan bulan berhenti dan tidak bergerak selama 1 hari (Yos 10). 

Itu sebabnya ada yang mengatakan bahwa prestasi Yosua tidak kalah dengan Musa bahkan ada yang mengatakan Yosua lebih hebat daripada Musa karena Musa  harus didampingi oleh Harun kakaknya sedangkan Yosua tidak. Musa juga pernah melanggar perintah Tuhan sehingga ia tidak diizinkan masuk ke Kanaan sedangkan Yosua bersama seluruh keluarganya tetap taat sampai akhir era kepemimpinannya (Yos 24:15). Firman Tuhan pun mencatat sbb:  Orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang mengenal segenap perbuatan yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel  (Yosua 24:31).

Kesimpulan dan aplikasi:

1. Membandingkan Musa dengan Yosua untuk melihat siapa yang lebih hebat adalah keliru! Karena baik Musa maupun Yosua adalah hamba dari Tuhan! Semua prestasi mereka berdua adalah karya dan kuasa dari Tuhan!  Baik Musa atau Yosua maupun semua hamba Tuhan adalah alat dari Tuhan. Itu sebabnya janganlah membanding-bandingkan apalagi mengatakan hamba Tuhan di gerejaku yang paling hebat. Semua hamba Tuhan yang dipanggil dan diutus Tuhan pasti akan disertai dengan kuasa Tuhan seturut dan sesuai dengan kedaulatan-Nya. Puji Tuhan! 

2. Kalau kita dipanggil dan dipakai oleh Tuhan sebagai alat-Nya janganlah kita sombong dan merasa kita hebat karena semua keberhasilan adalah berkat anugerah dari Tuhan yang telah menyertai kita.  Setiap kita -(termasuk segenap eksponen BeACh-) hanya bisa bersyukur dan berkata seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sbb: Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan (Lukas 17:10 ). Puji Tuhan! 

3. Setiap hamba Tuhan baik Musa atau Yosua atau siapapun juga akan mati dan Tuhan akan mempersiapkan pengganti. Semua hamba Tuhan bisa dan pasti akan mati suatu saat nanti tetapi pekerjaan Tuhan tetap akan berjalan terus dan dilanjutkan oleh Tuhan melalui penggantinya. Kiranya setiap kita bisa seperti Yosua yang dipakai Tuhan menggantikan dan melanjutkan tugas Musa sampai akhir hidupnya dengan tetap setia! Puji Tuhan! 
 
Di batu nisan kuburan dari Pdt John Wesley (pendiri dari gereja Methodist) ada epitaph sbb: God buries His servant and continues His work (=Tuhan menguburkan hamba-Nya dan meneruskan pekerjaan-Nya). Hamba Tuhan bisa mati dan berhenti melayani tetapi Tuhan akan terus melanjutkan pekerjaan-Nya. Maka selama kita masih hidup dan sehat, kerjakanlah pekerjaan Tuhan sesuai dengan talenta yang dipercayakan kepada kita. Amin!

(dari BeACh News edisi 04 Tahun 2020)
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design