Artikel

Kebangkitan Kristus dan Iman Kristiani

Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. (1 Petrus 1:21)

“Mukjizat, Majus & Misi”

Judul renungan ini merupakan tiga kata yang diawali dengan huruf “M” dan uniknya bahasa Inggris ketiga kata ini juga dimulai dengan huruf “M” (Miracles, Magi & Mission). Tiga kata yang disingkat 3-M ini memberikan inspirasi untuk saya menulis kaitan antara mukjizat dengan kehadiran orang Majus serta hubungannya dengan misi yang menjadi fokus dari pelayanan kami di Yayasan Bahtera Indonesia Cerah (BeACh).

Esensi Misi

“Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala” Luk 10:3 Kalau seseorang membuat rawon, sebenarnya di manakah esensi dari rawon tsb.? Ada pada dagingnya atau pada kuahnya? Jawabannya pada kuahnya, karena kalau kuahnya mempunyai rasa rawon tanpa daging, orang masih berkata, “Oh ini kuah rawon tapi rupanya dagingnya habis.” Namun kuah rawon masih terdiri dari air dan bumbu rawon. Yang paling esensi menentukan rasa, tentu saja pada bumbunya. Jadi esensi dari rawon ada pada bumbunya. Dengan kata lain bukanlah rawon kalau tidak menggunakan bumbu rawon. Begitu pula halnya dengan esensi misi. Esensi misi berbicara tentang hal-hal penting yang harus ada agar suatu misi itu terjadi. Apa saja esensi misi itu?

A Sense of Mission

“Memiliki kepekaan untuk fokus mengerjakan misi sesuai perintah Tuhan” Judul renungan ini saya “pinjam” dari seorang rekan hamba Tuhan (Rev. Laven Shunmugam) gembala dari Christian Reformed Church of Sydney. Ia menulis tentang sebuah ilustrasi yang ia baca dalam renungan pagi mengenai seorang anak laki-laki yang disuruh membeli roti untuk sarapan pagi. Ibunya berpesan agar ia segera pergi dan kembali secepatnya sambil memberikan uang pada si anak. Anak tersebut menerima uang dan menaiki sepedanya lalu bergegas ke toko roti. Namun ditengah perjalanan ia bertemu temannya yang baru mendapat sepeda baru lalu mengajaknya bermain dengan sepeda baru itu sehingga anak itu lupa dengan “misi” yang diperintahkan oleh ibunya yakni membeli roti.

“If All Were One”

Yohanes 17:11”Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.”

Be a Channel of Christ

“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk. 10:2). Yayasan BeACh memang kecil. SDMnya terbatas. Rasanya mustahil mengerjakan pelayanan mewujudkan visi-misi yang Allah taruh dalam hati kami. Belum lagi dana besar yang dibutuhkan untuk transportasi ke ladang pelayanan yang ada di pulau-pulau di penjuru Indonesia. Cakupan pelayanan yang kami bisa lakukan juga sangat terbatas, padahal kebutuhan yang dibukakan kepada kami luas.

“All you need is love”

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Renungan ini merupakan sequel ketiga dan terakhir dari tiga seri tulisan saya mengenai misi (=trilogi) dengan fokus pada kata “All” (=All about mission”). Setelah “One for all & all for One” (edisi Juli-September 2015) dan “If all were one” (edisi Oktober-Desember 2015) maka “All you need is love” dalam edisi Januari-Maret 2016 akan menjadi penutup.

One for All, All for One

Matius 28:18-20, Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ayat yang terkenal sebagai Amanat Agung Penginjilan ini merupakan perintah terakhir sebelum Kristus naik ke surga yang sekaligus menjadi tanggung jawab setiap murid-Nya yang harus dikerjakan sampai kedatangan-Nya kembali. Yesus mengawali perintah-Nya dengan mengatakan bahwa segala kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya. Kristus yang telah menyelesaikan karya keselamatan bagi umat-Nya melalui pengurbanan di salib dan mengalahkan kuasa dosa dan maut, kini menerima kembali segala kuasa di sorga dan bumi. Ia memerintahkan setiap murid-Nya untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya serta membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Kristus juga memerintahkan agar kepada mereka diajarkan segala sesuatu yang telah Ia perintahkan sesuai dengan firman yang telah Ia ajarkan kepada para murid-Nya.
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design