Markus 12:13-17

Pertanyaan yang tidak jujur

30 Mei 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Berkata jujur yang keluar dari hati yang tulus tidak mudah. Lebih mudah kita mengeluarkan kata-kata sopan, manis, padahal penuh dengan sumpah serapah, penuh kemunafikan. Itulah kenyataan manusia berdosa.

Kata-kata sopan dan manis yang ditujukan kepada Yesus oleh persekongkolan orang Farisi dan orang Herodian ini bisa digolongkan kata-kata munafik. Orang Farisi adalah sekelompok ahli Taurat yang biasanya bermusuhan dengan orang Herodian, yaitu para pengikut raja Herodes. Mereka bisa bersatu karena rupanya mereka sedang melawan musuh bersama, yaitu Tuhan Yesus. Sudah pasti mulut manis mereka kepada Yesus bertujuan menghancurkan-Nya.

Kalau Yesus menjawab bahwa tidak boleh membayar pajak kepada kaisar, maka orang Herodian akan menuduh Yesus memprovokasi pemberontakan melawan pemerintah Romawi. Sebaliknya, kalau Yesus menganjurkan untuk membayar pajak, orang Farisi akan menuding Yesus tidak pro-rakyat, alias pengkhianat bangsa.

Yesus, tidak terjebak dengan upaya licik mereka. Sebaliknya, Ia memberikan prinsip penting yang harus menjadi nomor satu. Berikanlah kepada Allah, apa yang menjadi hak Allah (ay. 17). Maka semua yang lain akan mendapatkan tempatnya masing-masing. Jawaban Yesus membungkam niat jahat para musuh-Nya.

Hati tulus kunci untuk berkata jujur. Dengan hati tulus kita akan tahu kepada siapa kita harus membayar kewajiban kita.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design