Markus 10:46-52

Iman, bukan ambisi

22 Mei 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Kisah penyembuhan Bartimeus ini merupakan kisah mukjizat penyembuhan terakhir yang dicatat Markus, sesaat sebelum Yesus masuk ke Yerusalem dan menghadapi kematian-Nya sendiri. Kisah ini signifikan dalam beberapa hal.

Pertama, walaupun Yesus sedang fokus ke Yerusalem untuk menerima kematian-Nya, kepekaan-Nya terhadap penderitaan manusia tidak berkurang. Padahal seruan Bartimeus pasti teredam oleh hiruk pikuk orang banyak yang bercampur antara mereka yang sedang mengikuti Yesus dengan mereka yang sedang dalam perjalanan ziarah ke Yerusalem. Yesus konsisten dengan tujuan-Nya, Ia datang untuk menyelamatkan manusia.

Kedua, seruan Bartimeus, ?Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!? (ay. 47, 48) merupakan seruan iman. Ini pertama kalinya Yesus disapa Anak Daud, yang menyatakan keMesiasan-Nya secara gamblang! Walau buta secara fisik, Bartimeus mendapatkan anugerah penglihatan rohani!

Ketiga, Bartimeus menjadi kontras bagi Yohanes dan Yakobus (lih. ay. 36). Kepada mereka, Yesus menanyakan hal yang sama, ?Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?? Jawaban Bartimeus menyatakan kebutuhannya yang diungkapkan dalam iman, sementara jawaban murid-murid Yesus membongkar ambisi ego mereka.

Hanya dengan sikap hati beriman ala Bartimeus, kita bisa mengalami kasih dan kuasa Yesus! Jaga hatimu dari ambisi pribadi ala Yohanes dan Yakobus!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design