Dua pernyataan Yesus yang membuat-Nya hampir dilempari batu oleh orang Yahudi ialah ?Aku dan Bapa adalah satu? (Yoh. 10:30), dan ?...sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.? (Yoh. 8:58). Keduanya menyangkut klaim Yesus sebagai Allah yang kekal.
Akan tetapi, Yesus bukan hanya mengklaim diri Allah yang kekal, Dia menunjukkan diri-Nya Allah yang kekal. Dalam penglihatan kepada Yohanes yang dicatat dalam kitab Wahyu, Yesus menampakkan diri kepada Yohanes dengan gambaran kemuliaan Ilahi (Why. 1:12-16), dan menyapa Yohanes dengan menyebut jati diri-Nya, ?Aku adalah yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.? (Why. 1:17-18; lih. 22:13; 1:8). Penglihatan Yohanes itu terjadi kira-kira tahun 95 M, atau sekitar 60an tahun setelah Yesus mati dan bangkit, serta pulang ke surga (Kis. 1:9-11).
Dengan kekekalan dan keIlahian-Nya, Yesus bisa melaksanakan tugas dari Allah Bapa, untuk mati bagi manusia berdosa, dan bangkit kembali pada hari ketiga, dan pulang ke surga. Stefanus, salah seorang martir pertama, sesaat sebelum kematiannya ?...melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah? (Kis. 7:55, 56).