Bayangkan perasaan para murid mendengar Yesus menyatakan bahwa diri-Nya akan ditangkap dan dibunuh, dan mereka pun tidak akan berbeda ?nasib?nya. Pasti mereka gelisah akan apa yang akan terjadi di masa depan.
Peristiwa pemuliaan Yesus ini berfungsi untuk meyakinkan dan menghibur mereka bahwa Allah pegang kendali akan masa depan. Pertama, bahwa Yesus memang Mesias yang dinubuatkan Perjanjian Lama. Hal ini ditunjukkan lewat perjumpaan Musa dan Elia, dua tokoh penting dan utama PL dengan Yesus di atas gunung (ay. 4). Bandingkan dengan Musa yang naik ke gunung Sinai untuk bertemu Tuhan dan menerima Taurat (Kel. 19:3). Juga, Elia yang bertemu Tuhan di gunung Horeb (1Raj. 19:11-14). Yesus adalah Mesias adalah Allah!
Kedua, Allah Bapa menyatakan perkenan-Nya atas Yesus dan sekaligus memberi perintah kepada para murid untuk percaya, mendengar, dan menaati Yesus (ay. 7). Hal ini mengkonfirmasi kemesiasan Yesus sekaligus ajaran-Nya kepada para murid bahwa Dia harus mati, sebelum bangkit kembali.
Para murid diminta percaya, walau masih belum sepenuhnya mengerti (ay. 9-10). Mereka akan mengerti kelak saat Kristus bangkit!
Mari kita bersyukur karena Kristus sudah mati dan bangkit. Jangan lagi ragu-ragu memercayai Dia dan mengikut Dia sebagai murid-murid-Nya.