Hal terpenting dalam menjadi murid Yesus ialah, bukan sematamata taat kepada perintah Sang Guru. Yang terutama ialah murid mengerti isi hati-Nya dan menjadikannya isi hatinya.
Peristiwa Yesus memberi makan 4000 orang ini mirip dengan peristiwa sebelumnya (6:30-44). Ada hal yang membedakan kedua peristiwa ini. Pertama, peristiwa di perikop ini terjadi masih di luar wilayah orang Yahudi. Yang diberi makan di sini adalah orang-orang dari bangsa lain. Yesus peduli kepada mereka, bukan hanya secara rohani, melainkan juga jasmani (8:2).
Kedua, sikap hati para murid juga berbeda. Pada kasus yang pertama, para murid tidak peduli dengan orang-orang sebangsa mereka yang kelaparan. Yesus harus memerintahkan para murid untuk memberi mereka makan. Di sini, para murid sudah mengerti hati Yesus. Mereka hanya mempertanyakan bagaimana bisa mendapatkan makanan untuk orang banyak tersebut (ay. 4).
Para murid akhirnya mulai bisa mengerti dan menyelami isi hati Yesus penuh dengan kasih. Ini merupakan langkah maju bagi iman para murid. Alangkah indahnya bila kita sebagai murid-murid Tuhan masa kini juga mencapai pengenalan serupa akan hati Yesus seperti para murid perdana-Nya.