1 Samuel 27:1-28:2

Mengandalkan hikmat manusia

21 Juli 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Mengandalkan hikmat manusia
Memang beriman sepenuhnya dengan mengandalkan Tuhan tidak mudah. Ingat saja Abram (Kej. 12)! Baru saja ia menyatakan imannya dengan taat pada perintah Tuhan untuk pergi ke Kanaan, ketika bahaya kelaparan melanda Kanaan, ia lari ke Mesir.

Daud telah menyatakan imannya dengan tidak menyentuh Saul, orang urapan Allah. Namun, berulang kali dikejar Saul membuatnya berpikir selama ia masih ada di wilayah Yehuda, nyawanya terancam. Tanpa menanyakan Tuhan, ia memutuskan untuk mencari perlindungan kembali kepada raja Akhis di Gat (lih. 21:10-15). Memang sih, Saul tidak lagi mengejarnya (ay. 4)!

Namun, Daud terpaksa bermuka dua di hadapan Akhis. Ia berpura-pura menjadi musuh Saul dengan mengaku kepada Akhis bahwa ia menyerang ke wilayah Yehuda (ay. 8-11). Akhis percaya dan Daud mengira ia sudah aman!

Padahal Daud sedang menimbun kesulitan sendiri. Akhis memerintahkan Daud untuk maju berperang bersamanya melawan pasukan Saul! Daud terjebak dengan kebohongannya sendiri! Maju melawan pasukan Saul, berarti ia melawan orang urapan Allah. Tidak melawan, ia akan dicurigai bahkan dituduh berkhianat oleh Akhis!

Seperti Abram, yang harus ditolong Tuhan agar rencana Tuhan dalam dirinya tidak berantakan. Demikian Daud pun (lih, renungan hari ke26). Mari selalu bersandar pada Tuhan dan bukan pada hikmat sendiri!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design