Ester 5:1-8

Martabat seorang ratu

20 Mei 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Martabat seorang ratu
Apa beda martabat dengan gengsi? Martabat adalah kualitas yang diberikan kepada seseorang oleh karena kelayakannya. Gengsi adalah upaya seseorang meraih martabat yang belum tentu layak didapatkannya! Contoh gengsi ialah Haman, yang merasa terhina ketika Mordekhai menolak memberinya martabat. Sebaliknya dengan Ester!

Sadar bahwa dirinya bisa menjadi ?alat penyelamatan? Allah untuk bangsanya, Ester tidak main-main. Dimulai dengan tiga hari berpuasa, ia mencari perkenan Allah (4:16). Ia pun tampil menghadap raja selayaknya seorang ratu dengan segala kehormatannya (ay. 1). Sikap Ester yang bermartabat ini memenangkan hati raja, sehingga apa pun permintaannya, raja berjanji untuk memenuhinya (ay. 3, 6). Dengan hikmat dari Allah, Ester sekarang justru menyatakan ?otoritas? Ilahi dengan mengaturkan perjamuan bagi raja dan Haman (ay. 4, 7).

Berserah kepada Tuhan tidak sama dengan bersikap pasif. Sebaliknya, bertindak proaktif dengan hikmat menggunakan posisi yang dikaruniakan. Itulah yang dilakukan Ester dengan posisinya sebagai ratu!

Apa pun posisi kita, istri di rumah, karyawan di kantor, buruh di pabrik, bila ditekuni dengan berserah kepada Tuhan, bisa menjadi kesaksian akan Allah yang hidup dan berotoritas. Siapa tahu justru pimpinan Anda dimenangkan kepada Kristus melaluinya. Mari, jalankan peran Anda sebagai hamba-Nya yang bermartabat!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design