Perumpamaan adalah salah satu cara yang dipakai Yesus untuk mengajarkan kebenaran. Perumpamaan memakai cerita kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan kebenaran rohani. Orang yang hidup pada masa Yesus tentu dapat menangkap makna perumpamaan itu. Akan tetapi, hanya orang yang membuka dirinya percaya Yesus yang dapat menerapkan pengajaran rohani itu dalam hidupnya.
Yesus memakai kehidupan sehari-hari petani Yahudi yang menabur benih gandum di ladangnya. Waktu ia menabur benih, tujuannya pasti ke tanah yang subur agar benih bertumbuh menjadi gandum yang berbuah banyak. Kenyataannya, ada tanah yang bersemak duri, terselip di antara tanah subur. Demikian juga ada bagian-bagian yang berbatu-batu, sehingga tanahnya tipis. Jangan lupa tanah setapak tempat petani menjejakkan kaki ialah ialah pinggiran yang keras.
Yesus mengajarkan para murid bahwa Allah telah menyatakan anugerah-Nya dengan mengirim Yesus, Sang Firman untuk keselamatan manusia. Manusia harus bersedia membuka dirinya, seperti tanah yang subur agar benih firman bertumbuh dan menghasilkan buah yang menyenangkan Tuhan.
Sudahkah kamu membuka hatimu untuk menerima firman Tuhan setiap hari melalui saat teduhmu? Siapkah kamu melakukannya dalam hidupmu? Lakukan firman dengan setia, maka kamu akan berbuah menjadi berkat buat sesamamu, dan menyenangkan Allahmu.